Hubungan Kerjasama GIDI - ECPNG
Hubungan kerjasama pelayanan Gereja Injili Di Indonesia dengan Gereja Injili Papua New Guinea (Evangelical Church of Papua New Guinea) di Port Moresby terus ditingkatkan. Dimulai sejak penandatanganan kerjasama kedua gereja pada tanggal 17 September 2006. Sebagai bentuk kerjasama tersebut , kedua gereja sudah melakukan saling menerima dan mengutus misionaris.Gereja GIDI mengutus Ev. Niko Mabel, S.Th & keluarga ke ECPNG di Papua New Guinea, dan menerima dua keluarga utusan ECPNG Rev. Mark K. Kave & keluarga diperbantukan dalam pelayana Badan Pekerja Pusat GIDI juga sebagai gembala pemuda; dan Terry Berapu & Keluarga melayani di Klinik Kalvari GIDI Wamena.
Kedua gereja ini memiliki banyak kesamaan ditinjau dari latar belakang sejarah, badan misi, visi, prinsip dasar dan nilai diajarkan pada gereja pribum yang tumbuh dan berkembang di pedalaman tanah besar ini. Mula-mula para misionaris dari Australia membawa Kabar Injil di kampung Tari di pegunungan tengah PNG dan kemudian teruskan perjalanan misi ke West Papua (waktu itu) pertengahan 1950. Papua pada tahun 1951 Badan Misi UFM, APC dan RMBU dari Senggi ke Wamena dan membuka pos pertama di danau Archbol. Dari archbold, mereka membuka lapangan terbang misi pertama di Bokondini dan darisinilah ketiga badan misi tersebut mmebagi wilayah penginjilan pertama Bogo, Toli dan Yamo. Dalam sejatrah menulis bahwa tahun 1982 Pdt. Ki’marek Tawi Karoba, Pdt. Bert Koireuwa dan Bapak Jim Sterrey pernah berkunjung ke kampung Tari di Papua New Guinea untuk membangun hubungan dengan ECPNG karena darisana Bapak Jim Sterrey memulai gereja Injili. Akhirnya setelah dua puluh tahun kemudian GIDI kembali dipertemukan lagi dengan ECPNG.
"Kita sangat bersukacita karena akhirnya kita kembali bersatu menjalin kerjasama pelayanan di wilayah kita masing-masing. Hubungan ini bukan hanya sebatas kerjasama pelayanan gerejawi saja tapi juga kita dipertemukan kembali sebagai saudara karena GIDI dengan ECPNG adalah saudara kembar yang dilahirkan oleh badan misi yang sama berdasarkan Amanat Agung Yesus Kristus di wilayah besar pegunungan ini ”, ungkap President Evangelical Church of Papua New Guinea. Komitmen dan antusiame kedua gereja semakin kuat untuk merealisasikan program perjanjian (Agreement). Dengan perkembangan pelayanan dan kebutuhan gereja maka kedua gereja telah melakukan revisi perjanjinan yang kedua dalam dokumen perjanjian kerjasama pelayanan. Dengan demikian selain pelayanan penginjilan, juga akan dilakukan kerjasama bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi berbasiskan jemaat. Dalam rangka resvisi tersebut , gereja GIDI diwakili oleh Pdt. Dorman Wandikbo selaku President GIDI dan didampingi Pdt. Usman Kobak, S.Th, MA; dan disaksikan oleh Pdt. Otto Kobak sebagai Ketua Badan Misi/Departemen Misi dan Ketenagakerjaan BPP GIDI.
Pada revisi kedua tersebut disepakati beberapa program selain memperpanjang masa pelayanan misonaris di PNG maupun di Papua. Salah satu program baru adalah kesepakatan di bidang pendidikan dimana ECPNG membuka peluang bagi anak-anak GIDI belajar disana di bidang theologia, keguruan, keperawatan. Direncanakan anak-anak GIDI akan dikirim ke ECPNG pada pertengahan 2015. Untuk itu dihimbau kepada anak-anak GIDI yang berminat dan terpanggil untuk ikut pendidikan di luar negeri agar membekali diri lewat kursus Bahasa Inggris. Mengikuti kursus bahasa Inggris di masing-masing wilayah. Wilayah Pantura bisa mendaftar di rumah Rev. Mark K. Kave, samping STAKIN.
Keduanya saling melengkapi,menguatkan dan menolong serta menyatukan visi dan misi sehubungan dengan pengembangan gereja Tubuh Krtistus di muka bumi ini. Terutama hubungan kerjasama pelayanan untuk menjangkau kwasan serumpun di Samudera Pasifik di beberapa gugusan negara kepulauan Melanesia, Mikronesia dan Polinesia. Kedua gereja pribumi ini terus berdoa agar di waktu-waktu mendatang semua gereja Injili bersatu serta bergandengan tangan mewujudkan panggilan tertinggi Yesus Kristus ssebagai Kepala gereja. kedua gereja ini menyadari dan meyakini bahwa memberitakan Injil adalah tujuan paling terpenting daripada yang lain.
Jika hidup kita bukan karena dan untuk Injil maka sia-sialah semua usaha kerjsama yang kita upayakan dan lakukan selama ini. Injil adalah alasan utama berdirinya GIDI dan ECPNG dan tujuan utama melakukan hubungan kerjasama. Hanya Injil yang memanusiakan kita dari kutuk dosa dan maut sehingga kita ada sebagaimana ada sekarang.