Gereja Pribumi Menggenapai Amanat Agung
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:18-20)
InjiliNews:
Perjalanan Gereja Injili Di Indonesia selama setengah bad, selain membuat terobosan pelayanan lintas etnis dan budaya; para pendiri gereja pribumi ini titipkan catatan sejarah paling penting bagi generasi sekarang dan generasiakan datang. Para pendiri gereja mula-mula mengambil keputusan untuk memilik nama gereja sendiri,1963 dan sekarang menja di GIDI;merupakan tonggak awal peradaban ilahi di balik gunung ujung bumi ini. Pada keputusan-keputusan penting yang pernah mereka torehkan didalamnya tersirat esensi visi, prinsip dan nila
Injil adalah kekuatan Allah yang bekerja secara aktif memberikan pertumbuhan dan kemajuan dari seluruh pelayanan gereja GIDI sejak diririkannya hingga sekarang. Rahasia kekuatan ini melekat dalam diri para pelaku sejarah GIDI dimana mereka terus berkhotbah tanpa kenal kata “AKHIR”. Sekalipun sebagian dari mereka sudah dipanggil Tuhan namun mereka terus melihat dan berharap agar gerenarsi berikut ini bergerak lebih dahsyat dan melakukan terobosan-terobosan secara luar biasa. Pinjam kata DR. Ones Pahabol, SE, MM, “kekuatan buah harus lebih besar daripada induknya; generasi kedua haru lebih dahsyat dari pada generasi terdahulu. Jangan sama,apalagi kurang, tidak boleh. Pelayanan generasi kita harus meningkat!”
Tiga lipat gandavisi yaitu melihat ke dalam;melihat ke luar; dan melihat ke atas.dengan mata realitas,merekam enya dari bahwa sesungguhnya diri mereka bukanlah golongan orang-orang terpelajar, buta aksara ,terhilang,dan hidup tanpa pengharapan tentang hidup yang kekal. Namun ,Tuhan mengutus misionaris mempertemukan mereka dengan Allah. Mereka sadar bahwa Allah sangat mengasihi mereka dan ingin menjadikan mereka sebagai penjala manusia. Disatu sisi mereka berani ambil keputusan tinggalkan rutinitas dan apa yang terpenting bagi mereka pada saat itu. Injil menjadi segalanya dan tak pernah tergantikan dengan kekayaan dunia ini. Para visioner sejati memiliki pengalaman dan alasan penting ini yaitu mengenali diri sendiri sebelum melakukan hal-hal yang besar. Ini alasan mengapa orang biasa tapi melakukan hal-hal yang luar biasa. Seperti Musa, Daud, Nehemia. VISIVisi
MELIHAT KE DALAM:Visi MELIHAT KE LUAR,sadar akan keadaan disekeliling mereka yang telah hancur dan berdosa, jauh dari keselamatan. Suku bangsa ini telah terbelenggu ribuan tahun oleh kuasa gelap, terhilang, dan terputus dari dunia maju. Ketika mereka melihat keadaan itu, mereka menyesali, menangis dan berdoa.Dan mengambil keputusan untuk bangkit genapi tujuan Allah di negeri ini. Mereka benar-benar bertobat dan hati mereka berkobar-kobar untuk merebut kembali kehidupan yang dicuri dan diambil si Iblis. Mereka benar-benar taklukkannya dan menang. GIDI adalah hasil dari kemenangan itu sendiri .Seperti Nahemia melihat Yerusalem yang sudah hancur. Ia berdoa, berpuasa lalu bertindak tanpa menunggu orang lain bertindak.Semua perubahan terjadi karena kekuatan visi. Tanpa visi
seseorang, keluarga,gereja,perusahaan,dan pemeritahan akan kehilangan arah lalu menjadi liar.
Visi MELIHAT KEATAS, kepada kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Menyadari bahwa yang memanggil mereka adalah Allah yang hidup, yang kudus dan yang maha kuasa. Mereka benar-benar menaruh kepercayaan kepada Allah bahwa Ia yang memanggil mereka,Iaju gaya ngakan memperlengkapi, meneguhkan serta memampukan mereka memenuhi tujuan mulia yaitu membangun Kerajaan Allah. Apa yang mereka lihat, rasakan dan ianginkan itu tertuang dalam visi mula-mula gereja ini seperti tercatat dalam Kisah Para Rasul 1:8; Matius 28:19-20. Merupakan dasar dari panggilan hidup dan kemudian menjadi panggilan gereja atau VISI gereja GIDI. Karena itu, dengan visi ini mereka sudah melihat jauh kedepan bahwa Allah mau memulihkan gerejaNya, memperluas kerajaanNya di muka bumi dan atas kehendak dan kasih karunia Allah, suatu kelak mereka akan menjadikan segala suku bangsa menjadi murid Kristus. Untuk itulah mereka terima Injil dan mendirikan gereja ini. Kalimat yang sering mereka lontarkan:“Allah wone yii waganuwio..yinuk aret waganggugurak!”.(Kami sudah mengambil keputusan dengan segenap hati kami untuk terima Injil Kristus).Yang terkecil akan menjadi yang terbesar. Prinsip Kerajaan Allah seperti biji sesawi sudah tertabur di dalam hati mereka, dan ketika itu GIDI secara organisme, embrio Kerajaan Allah sudah tumbuh sejak baptisan pertama 29 Juli 1962 di Kelila (dalam sejarah GIDI). Prinsip yang kedua adalah gereja ini berpegang teguh pada Firman Tuhan tanpa kompromi.Selain itu,ada beberapa prinsip alkitabiah seperti soalpertobatan, pengampunan, pembaptisan, perjamuan, perpuluhan,aturan bayar mas kawin, karakteristik seorang pelayan, pendeta serta aturan tambahan yang termuat dalam AD dan ART GIDI bersumber dari Firman Tuhan. Itu sebabnya para pendiri sejak awal menentukan nasib sendiri dan memberi nama Gereja Injili Irian Barat (199). Keputusan ini menunjukkan adanya iman revolusioner yang pernah ada sepanjang sejarah GIDI.
NILAI
Kepastian Keselamatan
Gereja GIDI bersifat injili. Menekankan tentang kepastian akan pertobaan, baptisan dan terima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Dengan demikian gereja ini mengupayakan agar setiap orang harus bertobat dan masuk sorga.
Ketaatan Yang Langsung
Gereja ini didirikan atas dasar kasih dan ketaatan langsung kepada Yesus Kristus yaitu taat secara instan (taat sekarang juga). Ketaatan, kasih dan keberanian adalah tiga hal yang menopang pelayanan gereja dalam pemuridan maupun pengembangan jemaat-jemaat lokal.
Pengharapan Tanpa Pamrih
Para pendiri tinggalkan warisan nilai yang sangat berharga ini.Rahasia dibalik kemajuan, pertumbuhan dan pengembangan gereja ini tak lain kecuali keberanian berkorban. Mengupayakan agar anggota jemaat rela membangun gereja dari apa yang menjadi miliknya. Tak terkecuali, harta, air mata, keringat dan darah sekalipun dikorbankan .
Kesaksian Hidup
Gereja ini mengupayakan orientasi pelayanan kristen adalah kehidupan yang hidup, yang dapat mencerminkan karakter Kristus. Ini jauh lebih penting daripada berkata-kata.Bahwa kehidupan dapat berbicara lebih kuat dan dapat memberikan dampak yang luar biasa terhadap pemberitaan Injil NILAI Kepastian Keselamatan Ketaatan yang Langsung Pengorbanan Tanpa Pamrih Kesaksian Hidup.Integritas
Integritas
Mengupayakan agar umat GIDI dalam hidupnya selalu memiliki keseimbangan antara perkataan dengan kehidupan harian Para pendiri gereja mengajarkan bahwa kita harus menjaga kesaksian hidup yakni menjadi sebaik atau sepadan dengan apa yang kita ajarkan dan katakan.
Komitmen
Gereja ini hanya mengabdi kepadaTuhan dan tunduk pada Alkitab. Dengar, taat serta berpegang teguh pada panggilan-Nya. Rahasia dibalik loyalitas.